Dalam penetasan telur ayam, bebek, kalkun ataupun lainnya telur yang akan di
tetaskan adalah telur yang fertil. Telur fertile merupakan telur yang ada
pembuahan atau embrionya. Kalau infertile, telur yang tidak ada pembuahan atau
tidak ada embrionya. Kalau kita memiliki peternakan sendiri maka sangat mudah
bagi kita untuk mengkondisikan agar telur – telur kita fertile, yaitu dengan
menyiapkan indukan jantan dan betina sebanding. Tetapi kalau kita tidak
memiliki peternakan sendiri maka akan sulit bagi kita untuk menyiapkan telur
yang fertile.
Pengecekan
telur fertile dalam proses penetesan telur sangat penting dilakukan. Karena, apabila
telur – telur yang akan kita tetaskan tersebut infertile maka kita akan
mengalami banyak kerugian, mulai rugi biaya listrik, rugi tidak menghasilkan
DOD/DOC (anakan ungags), dan rugi biaya proses penetasan. Untuk mencegah aneka
kerugian tersebut, kita dapat meminimalisir sejak dini yaitu dengan cara
pengecekan telur – telur yang fertile tersebut.
Peneropongan telur dapat dilakukan pada waktu 3x24 jam setelah telur masuk dalam mesin penetas telur. Perbedaan Telur fertile dan infertile adalah sebagai berikut :
Lama proses penetasan telur ayam
adalah 21 hari, bebek 28 hari. Berikut adalah salah satu contoh hasil teropong
proses penetasan telur ayam selama 1 – 20 hari.
Dalam proses peneropongan telur
pada hari ke-3 penetasan tersebut kita sudah dapat mensortir telur – telur yang
fertil. Maka tahapan berikutnya yaitu telur – telur yang infertile tersebut kita
keluarkan dari mesin penetas agar mesin penetas dapat kita isi lagi dengan
telur – telur yang baru. Sedangkan telur yang infertil bisa diproses jual lagi
atau di buat telur asin. Sehingga akan benar – benar termanfaatkan semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar