Jumat, 09 Desember 2016

MENGECEK TELUR YANG FERTIL



Dalam penetasan telur ayam, bebek, kalkun ataupun lainnya telur yang akan di tetaskan adalah telur yang fertil. Telur fertile merupakan telur yang ada pembuahan atau embrionya. Kalau infertile, telur yang tidak ada pembuahan atau tidak ada embrionya. Kalau kita memiliki peternakan sendiri maka sangat mudah bagi kita untuk mengkondisikan agar telur – telur kita fertile, yaitu dengan menyiapkan indukan jantan dan betina sebanding. Tetapi kalau kita tidak memiliki peternakan sendiri maka akan sulit bagi kita untuk menyiapkan telur yang fertile.
Pengecekan telur fertile dalam proses penetesan telur sangat penting dilakukan. Karena, apabila telur – telur yang akan kita tetaskan tersebut infertile maka kita akan mengalami banyak kerugian, mulai rugi biaya listrik, rugi tidak menghasilkan DOD/DOC (anakan ungags), dan rugi biaya proses penetasan. Untuk mencegah aneka kerugian tersebut, kita dapat meminimalisir sejak dini yaitu dengan cara pengecekan telur – telur yang fertile tersebut.

Peneropongan telur dapat dilakukan pada waktu 3x24 jam setelah telur masuk dalam mesin penetas telur. Perbedaan Telur fertile dan infertile adalah sebagai berikut :


Lama proses penetasan telur ayam adalah 21 hari, bebek 28 hari. Berikut adalah salah satu contoh hasil teropong proses penetasan telur ayam selama 1 – 20 hari.

Dalam proses peneropongan telur pada hari ke-3 penetasan tersebut kita sudah dapat mensortir telur – telur yang fertil. Maka tahapan berikutnya yaitu telur – telur yang infertile tersebut kita keluarkan dari mesin penetas agar mesin penetas dapat kita isi lagi dengan telur – telur yang baru. Sedangkan telur yang infertil bisa diproses jual lagi atau di buat telur asin. Sehingga akan benar – benar termanfaatkan semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar