Senin, 12 Desember 2016

Mesin Penetas Telur

Secara umum, Mesin Penetas Telur Otomatis Terbagi menjadi 3, yaitu
1. Mesin Penetas Telur Manual
 Merupakan mesin penetas telur yang menggunakan teknologi manual. Seperti penggunaan pemanas kompor, Kardus Bekas, Pemanas lilin, dan pemanas dengan bahan bakar minyak.
Mesin Penetas Pemanas Lampu Minyak




Kelebihan mesin pemanas manual, pastinya dari segi bahan lebih hemat dan murah, serta tidak membutuhkan energi listrik sehingga tidak dibebani pembayaran listrik
Kekurangan mesin Penetas manual, daya tetas rendah bahkan bisa tidak menetas keseluruhan meskipun telur fertil. Hal itu di sebabkan karena pemanas dengan api tidak bisa di kontrol tinggi atau rendahnya suhu pemanasan, maka dalam kondisi tertentu apabila panas terlalu tinggi dapat menyebabkan kematian embrio. Begitu juga dengan asap carbon yang di hasilkan kurang baik terhadap telur yang dihasilkan.

2. Mesin Penetas Telur Semi Otomatis

Merupakan mesin penetas telur yang menggunakan komponen pengaturan otomatis di dalam mesinnya. Biasanya secara umum yaitu pada pengontrol suhunya. Biasanya secara umum peternak - peternak yang menetaskan telur sendiri mereka menggunakan termostat kapsul, meskipun ada termostat lain yang lebih bagus seperti termostat telur elektrik yang ada di kitagowo jombang menggunakan sensor suhu sehingga lebih bagus dan akurat suhu pemanasannya. Mesin Penetas telur manual ini hanya menggunakan pengontrol suhu otomatis dalam mesinnya. Apabila telah disetting suhu 37 - 38 'C maka secara otomatis pemanas di dalam mesin (baik pakai heater atau bohlam lampu), maka otomatis akan mati ketika suhu diatasnya 38 'C dan akan hidup kembali ketika suhu di bawah 37 'C hal itu karena menstabilkan kondisi suhu ruangan mesin dengan suhu yang telah disetting. Akan tetapi untuk pembalikan telur mesin penetas ini masih manual sehari sekitar 3-4 kali telur harus di balik/diputar. Sehingga mesin penetas telur ini disebut mesin penetas telur semi otomatis.
Mesin Penetas Telur Semi Otomatis
Kelebihan mesin penetas telur semi otomatis, diantaranya harga lebih terjangkau karena biasanya hanya menggunakan termostat kapsul yang harganya jauh lebih murah dibandingkan termostat lainnya dan keintensifan peternak untuk melihat kondisi telurnya lebih intens sehingga ketika ada lampu mati ataupun bak air kelembaban habis cepat segera ditangani.
Kekurangan, membutuhkan waktu lebih tinggi dalam perawatan telurnya sehingga tidak bisa ditinggal - tinggal. Karena setiap hari mulai umur 4 hari sampai umur 18 harian (kalau ayam) harus bolak - balik telur agar cairan tidak lengket dengan cangkang yang dapat menyebabkan kematian embrio.

3. Mesin Penetas Telur Full Otomatis
Merupakan generasi baru dalam dunia penetasan unggas. Mesin penetas telur full otomatis menggunakan teknologi pemutaran telur otomatis dan pengaturan suhu otomatis. Ada berbagai macam produk mesin penetas telur full otomatis, ada yang sistem pembalikannya jungkit (miring kekanan/kekiri), dan ada yang sistem rak geser. Secara pribadi saya menilai bahwa sistem mesin penetas telur rak geser lebih efektif daripada yang lainnya, hal tersebut dikarenakan posisi telur dalam mesin ini seperti layaknya posisi telur saat dierami yaitu posisi tidur. Secara umum pembalikan telur per hari adalah 3-4 kali sehari, ketika menggunakan mesin penetas ini kita akan lebih efisien karena per 3,5 jam telur dapat diputar/digerakkan otomatis. Salah satu contoh mesin penetas telur dengan sistem ini seperti yang dijual di KITAGOWO JOMBANG. Didalam mesin penetas telur full otomatis yang dijual KITAGOWO JOMBANG terdapat dua komponen mesin yaitu termostat pengatur suhu elektrik dan motor penggerak yang menggerakkan telur per 3,5 jam. Termostat elektrik yang digunakan terbukti sangat akurat dibandingkan dengan termostat lain, selain itu di Kitagowo Jombang juga memberikan Garansi mesin 1 Tahun. Sehingga para peternak yang khawatir ada kerusakan dan mesin akan mangkrak gak terpakai tidak khawatir lagi. Untuk dapat membeli mesin penetas ini bisa langsung ke datang di alamat showroam Jl. Kapten tendean, Jabon, Jombang, Jawa Timur. No.HP/WA 085732252158 atau Pin BB 5243479F.


Kelebihan mesin tetas full otomatis ini khsususnya yang dijual Kitagowo Jombang, adalah mesinnya bisa digunakan untuk segala jenis telur unggas, bisa untuk ayam/bebek/burung. Begitu juga dengan termostat yang digunakan yaitu termostat elektrik yang sangat akurat dalam menjaga kestabilan suhu.
kekurangannya, dalam mesin tetas ini masih menggunakan termometer alkohol GEA dalam mesinnya sehingga perlu kejelian dalam pengamatan suhu sebagai acuannya. Tetapi hal tersebut dapat di akali dengan pembelian termometer digital yang tersedia di KITAGOWO JOMBANG. Saat ini masih dalam proses research produk mesin penetas telur full otomatis digital sehingga dapat berperan serta dalam memenuhi kebutuhan teknologi terbaru masyarakat indonesia.

Jumat, 09 Desember 2016

MENGECEK TELUR YANG FERTIL



Dalam penetasan telur ayam, bebek, kalkun ataupun lainnya telur yang akan di tetaskan adalah telur yang fertil. Telur fertile merupakan telur yang ada pembuahan atau embrionya. Kalau infertile, telur yang tidak ada pembuahan atau tidak ada embrionya. Kalau kita memiliki peternakan sendiri maka sangat mudah bagi kita untuk mengkondisikan agar telur – telur kita fertile, yaitu dengan menyiapkan indukan jantan dan betina sebanding. Tetapi kalau kita tidak memiliki peternakan sendiri maka akan sulit bagi kita untuk menyiapkan telur yang fertile.
Pengecekan telur fertile dalam proses penetesan telur sangat penting dilakukan. Karena, apabila telur – telur yang akan kita tetaskan tersebut infertile maka kita akan mengalami banyak kerugian, mulai rugi biaya listrik, rugi tidak menghasilkan DOD/DOC (anakan ungags), dan rugi biaya proses penetasan. Untuk mencegah aneka kerugian tersebut, kita dapat meminimalisir sejak dini yaitu dengan cara pengecekan telur – telur yang fertile tersebut.

Peneropongan telur dapat dilakukan pada waktu 3x24 jam setelah telur masuk dalam mesin penetas telur. Perbedaan Telur fertile dan infertile adalah sebagai berikut :


Lama proses penetasan telur ayam adalah 21 hari, bebek 28 hari. Berikut adalah salah satu contoh hasil teropong proses penetasan telur ayam selama 1 – 20 hari.

Dalam proses peneropongan telur pada hari ke-3 penetasan tersebut kita sudah dapat mensortir telur – telur yang fertil. Maka tahapan berikutnya yaitu telur – telur yang infertile tersebut kita keluarkan dari mesin penetas agar mesin penetas dapat kita isi lagi dengan telur – telur yang baru. Sedangkan telur yang infertil bisa diproses jual lagi atau di buat telur asin. Sehingga akan benar – benar termanfaatkan semuanya.

Rabu, 07 Desember 2016

Telur Tidak menetas, Kenapa ?

Akhir - akhir ini banyak para penghobi ayam dan peternak - peternak unggas yang masih baru dalam dunia penetasan petelur menanyakan tentang hasil penetasannya yang tidak optimal. Kenapa ? Ada banyak sekali faktor - faktor yang mempengaruhi kegagalan penetasan yang harus kita ketahui. Diantaranya ada 2 faktor mendasar yang harus diketahui :
1. Tidak sebanding jumlah Betina dan Pejantan 
Pada dasarnya ayam, bebek, kalkun dan semua jenis unggas lainnya secara alami itu bisa mengalami masa bertelur meskipun tidak di kawin oleh pejantan yaitu ketika sudah memasuki usia matangnya organ reproduksi unggas tersebut. Karena bisa bertelur otomatis tanpa harus dikawin, maka peternak yang akan menetaskan telur harus teliti, artinya tidak semua telur yang dihasilkan oleh unggas tersebut bisa menetas karena tidak di buahi oleh pejantan. Telur yang tidak di buahi ini dalam istilah kerennya disebut infertil sedangkan yang bisa di buahi disebut fertil. Selain hal tersebut, meskipun ada pejantannya maka jumlah pejantan juga harus sebanding sekitaran 2:5 lah yang bagus dan optimal. Perbandingan jumlah jantan dan betina unggas ini menjadi penting, karena kalau jumlahnya terlalu banyak yang betina misal 1:20 1 jantan dan 20 betina maka pejantan ndak mungkin kan sanggup mengawini 20 ayam betina. Akibatnya maka akan banyak sekali telur yang  infertil (tidak dibuahi) kalau udah infertil berarti ya tidak bisa menetas. kecuali kalau pada awalnya memang hanya untuk telur konsumsi ya sah sah aja. Maka jika ingin mendapatkan telur fertil tahapan awal adalah menyiapkan pejantan dan betina yang sebanding.

2. Penyimpanan Telur terlalu lama
Setelah kita memahami, bahwa perbandingan jumlah betina dan pejantan harus sebanding agar menghasilkan telur yang ada embrionya. Selanjtunya adalah masalah penyimpanan telur fertil tersebut. Karena masa lama kita menyimpanan/lama kita membiarkan telur setelah keluar dari betinanya ini juga berpengaruh terhadap daya tetas. Ada banyak sekali penelitian tentang pengaruh lama penyimpanan telur terhadap kulaitas/daya tetas telur. Lebih gampangnya lihat tabel dibawah :


Lama Penyimpanan (Hari)
Daya Tetas Telur Fertil (%)
Keterlambatan Penetasan Telur (Jam)
1
88
0
4
87
0,7
7
79
1,8
10
68
3,2
13
56
4,6
16
44
6,3
19
30
8,0
22
26
9,7
25
0
11,8

Dari tabel diatas menunjukan bahwa, semakin lama kita membiarkan telur/menyimpan telur maka daya tetas semakin menurun. Sehingga kalau kita ingin daya tetas optimal, maka sesegera mungkin setelah telur keluar dari betina di masukkan kedalam mesin penetas. Kalau memang menghendaki untuk menunggu telur terkumpul usahakan tidak lebih dari 3 hari (hanya saran saja), meskipun lebih dari 3 hari pada faktanya juga ada yang masih bagus (hanya beberapa saja).
==========================
KITAGOWO JOMBANG
Pusat Mesin Penetas Telur Otomatis & Pusat DOD Hibrida
GARANSI Mesin 1 TAHUN
Info & Pemesanan :
No. HP 085732252158
Pin BB 5243479F